|
MERENTANG
SEMANGAT CINTA KASIH |
|
Bencana dan musibah datang silih berganti mengguncang
bumi ini. Bencana yang disebabkan oleh alam telah merenggut
nyawa jutaan manusia dan makhluk hidup, sebaliknya umat manusia
juga tidak kalah garangnya merusak alam beserta isinya. Sulit
mencegah bencana yang datang bertubi-tubi ini..... |
|
BAGAIMANA
MUNGKIN KITA TIDAK MENCINTAI MEREKA? |
|
Pergi ke Taiwan’ nampaknya benar-benar hal yang
tidak terpikirkan oleh mereka. Untuk pertama kalinya, para
guru dan murid dari Afrika Selatan pergi ke Johannesburg (ibukota
Afrika Selatan), terbang dalam sebuah pesawat, meninggalkan
Afrika Selatan, dan melihat samudera serta bertemu Master
Cheng Yen secara langsung. Anak-anak.... |
|
JAK
BEUDOH BESARE TANAH ACEH |
|
Di depan bundaran Masjid Raya Baiturrahman, seorang
ibu yang mengenakan kerudung hitam, bagian pakaian wajib bagi
kaum wanita di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), sedang melakukan
tawar-menawar dengan seorang penarik becak motor. Ibu ini
baru .... |
|
MERAJUT
HIDUP BARU |
|
Enam bulan bukanlah waktu yang singkat, apalagi jika
setiap detiknya harus dilalui dalam kondisi yang sangat tidak
nyaman. Ketika tsunami datang dan menghanyutkan rumah masyarakat
Aceh beserta seluruh isinya, saat itulah kehidupan masyarakat
Aceh di bawah tenda dimulai. .... |
|
MEREKA
SUDAH MULAI BERKARYA |
|
Di antara suara ketukan palu dan gergaji kayu, di tengah-tengah
lokasi tenda Tzu Chi yang sudah hampir selesai dibangun, seorang
bayi terlelap dalam ayunan yang digantung pada batang sebuah
pohon. Pohon ini berdiri di dekat sebuah tenda yang digunakan
untuk dapur umum... |
|
“INI
TUGAS MULIA” |
|
Sebuah bencana yang dialami seseorang dapat menimbulkan
simpati orang lain. Dunia pun memberikan simpati pada Aceh.
Orang-orang pun seperti saling berlomba menunjukkan rasa simpatinya.
.... |
|
MENYEJUKKAN
HATI RAKYAT ACEH YANG GERSANG |
|
Pepatah mengatakan, “Memberi bibit lebih baik
daripada memberikan buah.” Senin, 14 Maret 2005, di
Desa Suak Nie, Meulaboh, Tzu Chi membagikan bibit seperti
bayam, rambutan, sawi, kacang panjang, kangkung, mentimun,
cabai, nanas, .... |
|
YANG
TAK TERLUPAKAN |
|
Tak mudah bagi Tzu Chi untuk menggandeng relawan yang
bersedia terjun langsung memberikan bantuan di Aceh. Bagi
mereka yang bersedia untuk menginjak Tanah Rencong dan bertatap
muka langsung dengan para korban dalam menyalurkan bantuan,
tentu masing-masing memiliki kenangan unik yang pasti akan
selalu mereka ingat sepanjang hidup..... |
|
KESEMPATAN
HIDUP KEDUA |
|
Niat berbuat kebajikan memang mudah diucapkan tapi tidak
mudah dilakukan. Namun cukup dengan sebuah niat baik dan tulus,
segalanya akan menjadi mudah. Bencana sekalipun, bukanlah
halangan, bahkan justru bisa menjadi cambuk untuk lebih banyak
lagi berbuat kebajikan..... |
|
KERJA
SAMA INDAH DENGAN GEREJA NIAS |
|
Tanggal 28 Maret 2005, pukul 23.08 WIB, Pulau Simeulue
(NAD) dan Nias (Sumatera Utara) diguncang gempa berkekuatan
8,7 skala Richter. Pusat gempa yang terletak di pantai barat
Pulau Nias ini menimbulkan guncangan yang dirasakan di sejumlah
kota di seluruh Pulau Sumatera. Ribuan penduduk Pulau Nias
dan pulau-pulau sekitarnya menjadi korban. Begitu juga sebagian
besar rumah dan bangunan pun ambruk. |
|
SAATNYA
LUTFI MELIHAT DUNIA |
|
Saat pertama kali datang ke Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor
Penghubung Surabaya, M. Lutfi terlihat sangat memprihatinkan.
Tubuhnya kurus dan kecil. Di wajahnya, sebuah benjolan besar
di area T (dahi dan hidung) hampir menutup kedua mata dan
hidungnya. Ia telah mengalami kondisi seperti ini sejak 2
tahun yang lalu. Kamis, 31 Maret 2005, Lutfi dan Maemunah,
ibunya, datang ke kantor Tzu Chi di Surabaya dengan dijembatani
oleh Nasarudin, seorang relawan Tzu Chi Surabaya. |
|
BILA
TUMPUKAN SAMPAH TERLALU BANYAK |
|
Segala sesuatu yang berlebih memang tidak baik, apalagi
yang berlebih itu adalah sampah. Kota Bandung, layaknya kota
besar lain, setiap hari menghasilkan sampah bertumpuk-tumpuk.
Tumpukan sampah tersebut berjumlah hingga ribuan meter kubik
dan membentuk gunung-gunung kecil di Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPAS) Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kabupaten Bandung.
|
|
MAHAGURU
HUMANIS ITU TELAH PERGI |
|
Sabtu, 4 Juni 2005, pukul 10 pagi, Master Yin Shun,
seorang tokoh Buddhis yang sangat dihormati, dan juga guru
dari Master Cheng Yen, yang baru saja melewati usianya yang
ke-101 (menurut penanggalan Imlek), telah wafat di RS. Tzu
Chi Hua Lien. Selama hidupnya, beliau dengan gigih membangun
komunitas Buddhis yang peduli pada penderitaan masyarakat,
tidak hanya berkutat pada soal ritual semata. Bhiksu yang
menekankan pentingnya sisi ajaran Buddha yang humanis (Humanist
Buddhism) ini berperan besar dalam proses berdirinya Tzu Chi.
|
|
KECERIAANMU
MASIH TERKENANG DI HATIKU |
|
“Kapan kita meninggal, kita tidak akan tahu. Semua
itu sudah diatur oleh-Nya. Ibu tidak usah menangis, kita meninggal
pun tidak akan tahu kapan waktunya.” |
|
Baksos
Kesehatan Tzu Chi
KETIKA KESEMBUHAN DAN CINTA KASIH BERTAUT |
|
Kesehatan adalah harta paling berharga setiap manusia.
Sayangnya kesehatan merupakan barang mahal di Indonesia. Padahal,
orang tidak mampu juga memiliki hak untuk sehat. Karenanya
Tzu Chi setiap bulan mengadakan baksos kesehatan di Poliklinik
Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta. Pada saat itu,
Poliklinik Cinta Kasih Tzu Chi seolah menjadi pelabuhan cinta
kasih untuk semua yang terlibat dalam kegiatan baksos ini.
Dengarlah kisah-kisah mereka yang sempat berlabuh di sini. |
|
Pesan
Master Cheng Yen
SETITIK NIAT BAIK YANG MENGUBAH NASIB |
|
Apakah seseorang akan berada dalam kondisi makmur namun
miskin moral, atau makmur sekaligus kaya akan kebajikan, ditentukan
oleh sekilas niat dalam hati. Ada seorang nenek yang menjadi
tuan tanah di pedesaan di wilayah tengah Taiwan. Semua anggota
keluarganya berhasil dalam karir. Karena itu, anak-anaknya
tidak lagi tinggal serumah, ada yang telah menikah dan berumah
tangga. Ia sendiri tetap tinggal di rumahnya, menganggur.
Akhirnya, sejak belasan tahun lalu dia mulai mencari-cari
kesibukan dengan memungut sampah hingga lama-kelamaan menjadi
ketagihan (terbiasa). Ia jadi sangat menggemari kegiatan ini.
|
|
M.A.
Chandra : Tzu Chi itu Gudang Ilmu |
|
Di antara sekian banyak kaum hawa yang berkecimpung
dalam kegiatan Tzu Chi Indonesia pada masa-masa awal berdirinya,
tampak seorang laki-laki yang cukup sering tampil. Lelaki
itu bernama M.A. Chandra. |
|
Tzu
Ching Corner
OLEH-OLEH DARI ACEH |
|
Tak lama usai gempa bumi dan tsunami menghantam Aceh,
Tzu Chi segera menuju ke sana memberi bantuan. Sampe sekarang,
sudah banyak relawan yang bergantian bertugas di sana. Angota
Tzu Ching juga tak ketinggalan, lho! Gimana kesan mereka bertugas
di Aceh? Simak aja. |
|
Tzu
Ching Corner
CINTA DAN PENGHARGAAN |
|
Setiap akhir bulan Desember, diselenggarakan Hari Tzu
Ching Internasional dan latihan kepemimpinan di Hualien, Taiwan.
Tahun lalu, dari tanggal 24 Desember 2004 – 1 Januari
2005, untuk pertama kalinya kami, 11 orang perwakilan Tzu
Ching Indonesia, didampingi seorang pembina, mengikuti kegiatan
tersebut. |
|
Tzu
Chi Indonesia |
|
Cinta kasih, tak hanya berlaku pada benda yang bernafas,
melainkan juga pada semua benda yang tak bernafas. Salah satunya
adalah pada bumi tempat kita berpijak. Karena itu relawan
Tzu Chi di Jogjakarta mencanangkan gerakan “Sejuta Pohon
untuk Daerah Istimewa Jogjakarta”. Kegiatan ini dibagi
dalam 4 tahap, mulai tanggal 13 Maret, 20 Maret, 26 Maret,
dan 17 April 2005. |
|
Tzu
Chi International |
|
alam waktu relatif singkat setelah Asia bagian Selatan
dilanda tsunami, di Sri Lanka, Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan
serta menyalurkan berbagai bantuan. Bahkan selama dua minggu
Tzu Chi berhasil merealisasi rencana jangka menengah dengan
mendirikan Perkampungan Tenda Cinta Kasih, sedangkan rencana
jangka panjang akan dibangun 1.000 unit Perumahan Cinta Kasih
permanen. |